Rabu, 23 November 2016

KOMPONEN PLC (Programmable Logic Controller)

Secara umum PLC memiliki bagian-bagian yang hampir sama dengan komputer maupun mikrokontroler, yaitu Power Supply, Prosesor, Memori, dan Input/Output . Penjelasan susunan komponen pada PLC adalah sebagai berikut :
11. POWER SUPPLY
Contoh Power Supply PLC tipe modular

Power Supply digunakan untuk memberikan pasokan daya keseluruh komponen-komponen PLC. Tanpa ada power supply maka komponen lain tidak bisa beroperasi.
Pada umumnya PLC bekerja dengan catu daya 24 Vdc atau 220 Vac. Pada beberapa tipe PLC, khususnya PLC tipe modular biasanya power supply-nya terpisah (sebagai modul tersendiri), Sedangkan pada PLC tipe compact biasanya power supply nya sudah menyatu.

2. CPU / PROSESOR

Contoh Prosesor PLC tipe modular

Central Processing Unit (CPU) merupakan pusat pengolah dan pengontrol data dari seluruh sistem kerja PLC. Proses yang dilakukan oleh CPU ini antara lain adalah mengontrol semua operasi, mengolah program yang ada dalam memori, serta mengatur komunikasi antara input-output, memori dan CPU melalui sistem BUS. CPU juga berfungsi menjalankan dan mengolah fungsi-fungsi yang diinginkan berdasarkan program yang telah ditentukan.


3. MEMORY
Pada dasarnya memory PLC berfungsi untuk menyimpan kumpulan program.


A.   Sistem memori PLC
Sistem memori PLC dibagi berdasarkan tugas yang diberikan:
a.    Executive Memory
Executive Memory adalah lokasi memori untuk menyimpan kumpulan program secara permanen yang merupakan instruksi software, yaitu relay instruction, block transfer, dan math instruction. Lokasi memori ini tidak tersedia bagi pemakai tetapi memori ini yang menjalankan sistem
b.    Application Memory
Application Memory adalah lokasi memori untuk menyimpan kumpulan user program (program pemakai), yaitu area yang menyimpan ladder diagrams, timers, dan data-data yang telah dimasukkan.

B.   Tipe Memory PLC
a.    ROM (Read Only Memory)
ROM di rancang untuk menyimpan secara permanen yang telah fixed. Isinya masih bisa di uji dan dibaca tetapi tidak bisa di ubah, ROM tidak memerlukan back up power untuk menjaga memorinya. Executive program biasanya disimpan di ROM.
b.    RAM (Random Access Memory)
RAM dikenal sebagai read write memori dan dirancang supaya informasi dapat ditulis dan dibaca dari lokasi manapun. Ada 2 jenis RAM, Volatile dan Nonvolatile. Volatile memerlukan battery back-up kalau power hilang sedangkan nonvoltile RAM akan menjaga programmnya meskipun power hilang.
c.    PROM (Programmable Read Only Memory)
Memori ini biasanya digunakan untuk program yang diyakini benar untuk sistem kontrol dengan PLC. Jika dibutuhkan perubahan algoritma pada sistem kontrol tersebut, maka PROM harus diganti (diupload) dengan program baru. PROM bisa dipergunakan sebagai backup permanen user program.

d.    EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory)
Memori ini mirip PROM, tetapi masih dapat dihapus dengan dengan membuka jendela di bagian atas IC dengan disinari UV selama beberapa menit. EPROM bisa dipertimbangkan sebagai alat penyimpanan semi permanen sehingga akan menyimpan sebuah program secara permanen sampai dirasakan perlu adanya perubahan.
e.    EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)
Memori ini mirip EPROM, tetapi cara penghapusannya lebih fleksibel. Cara penghapusan pogram dengan memberikan tegangan kedua kaki-kaki (pinpin) memori untuk proses ‘burning’. Hal ini berarti bahwa tipe memori ini bisa dipakai berulang.


4.  MODUL INPUT / OUTPUT

Contoh I/O Modul tipe modular

Perangkat ini merupakan bagian dari PLC yang berinteraksi dengan peralatan input / output luar (Field Device). Perangkat ini terdiri dari perantara elektronik yang menyediakan fungsi pengkondisi sinyal dan fungsi isolasi. Ini memungkinkan PLC dihubungkan langsung ke aktuator proses dan sensor tanpa memerlukan rangkaian perantara.
Perangkat Input dan Output ini secara garis besar terdiri dari:
A.   Perangkat Digital Input (DI)
        Digital Input berfungsi untuk menerima masukan digital dari device luar. Contohnya adalah feedback sensor digital (photocell sensor, proximity sensor, limit switch,dll ) .


B.   Perangkat Digital Output (DO)
Digital Output berfungsi sebagai pemberi keluaran digital / triger pada device luar. Contohnya adalah command untuk open/close pada valve, command run/stop pada motor fix speed.
C.   Perangkat Analog Input (AI)
Analog Input berfungsi untuk menerima masukan analog dari device luar. Contohnya adalah sinyal feedback pada control valve, sinyal feedback sensor analog ( Sensor Temperatur, Sensor Pressure, Sensor PH, Sensor Flowmeter, dll). 
D.   Perangkat Analog Output (AO)
Analog Output berfungsi sebagai pemberi sinyal keluaran analog  pada field device. Contohnya adalah sinyal command untuk control valve. (Misalkan command control valve untuk opening 30% saja, dari kapasitas open 100% )
E.    Perangkat untuk Komunikasi (serial)
Perangkat ini digunakan untuk komunikasi PLC dengan I/O Modul. Atau PLC dengan perangkat pemrograman luar (PC). Pada PLC tipe modular biasanya memakai perangkat ini sebagai komunikasi PLC dengan I/O modul atau dengan ekspansi modul.

Gambar diatas merupakan contoh penggunaan Perangkat Komunikasi (Ethernet) sebagai penghubung komunikasi antara PLC tipe modular dengan modul I/O Extension.


5.  PERANGKAT PEMROGRAMAN PLC
Pemrograman dilakukan melalui keyboard sehingga alat ini dinamakan Programmer. Dengan adanya Monitor maka dapat dilihat apa yang diketik atau proses yang sedang dijalankan oleh PLC. Bentuk PM ini ada yang besar seperti PC, ada juga yang berukuran kecil yaitu hand-eld programmer dengan jendela tampilan yang kecil, dan ada juga yang berbentuk laptop. PM dihubungkan dengan CPU melalui kabel. Setelah CPU selesai diprogram maka PM tidak dipergunakan lagi untuk operasi proses PLC, sehingga bagian ini hanya dibutuhkan satu buah untuk banyak CPU.








1 komentar: