Secara umum PLC
memiliki bagian-bagian yang hampir sama dengan komputer maupun mikrokontroler,
yaitu Power Supply, Prosesor, Memori, dan Input/Output . Penjelasan susunan
komponen pada PLC adalah sebagai berikut :
11. POWER SUPPLY
Contoh Power Supply PLC tipe modular
Power Supply digunakan untuk memberikan pasokan daya
keseluruh komponen-komponen PLC. Tanpa ada power supply maka komponen lain
tidak bisa beroperasi.
Pada umumnya PLC bekerja dengan catu daya 24 Vdc atau 220
Vac. Pada beberapa tipe PLC, khususnya PLC tipe modular biasanya power supply-nya
terpisah (sebagai modul tersendiri), Sedangkan pada PLC tipe compact biasanya power
supply nya sudah menyatu.
2. CPU / PROSESOR
Contoh Prosesor PLC tipe modular
Central Processing Unit (CPU)
merupakan pusat pengolah dan pengontrol data dari seluruh sistem kerja PLC.
Proses yang dilakukan oleh CPU ini antara lain adalah mengontrol semua operasi,
mengolah program yang ada dalam memori, serta mengatur komunikasi antara
input-output, memori dan CPU melalui sistem BUS. CPU juga berfungsi menjalankan
dan mengolah fungsi-fungsi yang diinginkan berdasarkan program yang telah
ditentukan.
3. MEMORY
Pada dasarnya memory PLC berfungsi
untuk menyimpan kumpulan program.
A. Sistem memori PLC
Sistem memori PLC dibagi berdasarkan tugas yang diberikan:
a.
Executive Memory
Executive
Memory adalah lokasi memori untuk menyimpan kumpulan program secara permanen
yang merupakan instruksi software, yaitu relay instruction, block transfer, dan
math instruction. Lokasi memori ini tidak tersedia bagi pemakai tetapi memori
ini yang menjalankan sistem
b.
Application Memory
Application
Memory adalah lokasi memori untuk menyimpan kumpulan user program (program
pemakai), yaitu area yang menyimpan ladder diagrams, timers, dan data-data yang
telah dimasukkan.
B. Tipe Memory PLC
a.
ROM (Read Only Memory)
ROM
di rancang untuk menyimpan secara permanen yang telah fixed. Isinya masih bisa
di uji dan dibaca tetapi tidak bisa di ubah, ROM tidak memerlukan back up power
untuk menjaga memorinya. Executive program biasanya disimpan di ROM.
b.
RAM (Random Access Memory)
RAM
dikenal sebagai read write memori dan dirancang supaya informasi dapat ditulis
dan dibaca dari lokasi manapun. Ada 2 jenis RAM, Volatile dan Nonvolatile.
Volatile memerlukan battery back-up kalau power hilang sedangkan nonvoltile RAM
akan menjaga programmnya meskipun power hilang.
c.
PROM (Programmable Read Only Memory)
Memori
ini biasanya digunakan untuk program yang diyakini benar untuk sistem kontrol
dengan PLC. Jika dibutuhkan perubahan algoritma pada sistem kontrol tersebut,
maka PROM harus diganti (diupload) dengan program baru. PROM bisa dipergunakan
sebagai backup permanen user program.
d.
EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory)
Memori
ini mirip PROM, tetapi masih dapat dihapus dengan dengan membuka jendela di
bagian atas IC dengan disinari UV selama beberapa menit. EPROM bisa
dipertimbangkan sebagai alat penyimpanan semi permanen sehingga akan menyimpan
sebuah program secara permanen sampai dirasakan perlu adanya perubahan.
e.
EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only
Memory)
Memori ini mirip
EPROM, tetapi cara penghapusannya lebih fleksibel. Cara penghapusan pogram
dengan memberikan tegangan kedua kaki-kaki (pinpin) memori untuk proses
‘burning’. Hal ini berarti bahwa tipe memori ini bisa dipakai berulang.
4. MODUL INPUT / OUTPUT
Contoh I/O Modul tipe modular
Perangkat
ini merupakan bagian dari PLC yang berinteraksi dengan peralatan input / output luar (Field Device). Perangkat ini terdiri dari perantara
elektronik yang menyediakan fungsi pengkondisi sinyal dan fungsi isolasi. Ini
memungkinkan PLC dihubungkan langsung ke aktuator proses dan sensor tanpa
memerlukan rangkaian perantara.
Perangkat Input dan Output ini
secara garis besar terdiri dari:
A.
Perangkat Digital Input (DI)
Digital Input berfungsi untuk menerima
masukan digital dari device luar. Contohnya adalah feedback sensor digital
(photocell sensor, proximity sensor, limit switch,dll ) .
B.
Perangkat Digital Output (DO)
Digital
Output berfungsi sebagai pemberi keluaran digital / triger pada device luar.
Contohnya adalah command untuk open/close pada valve, command run/stop pada
motor fix speed.
C.
Perangkat Analog Input (AI)
Analog
Input berfungsi untuk menerima masukan analog dari device luar. Contohnya
adalah sinyal feedback pada control valve, sinyal feedback sensor analog (
Sensor Temperatur, Sensor Pressure, Sensor PH, Sensor Flowmeter, dll).
D.
Perangkat Analog Output (AO)
Analog
Output berfungsi sebagai pemberi sinyal keluaran analog pada field device. Contohnya adalah sinyal
command untuk control valve. (Misalkan command control valve untuk opening 30%
saja, dari kapasitas open 100% )
E.
Perangkat untuk
Komunikasi (serial)
Perangkat ini
digunakan untuk komunikasi PLC dengan I/O Modul. Atau PLC dengan perangkat
pemrograman luar (PC). Pada PLC tipe modular biasanya memakai perangkat ini
sebagai komunikasi PLC dengan I/O modul atau dengan ekspansi modul.
Gambar
diatas merupakan contoh penggunaan Perangkat Komunikasi (Ethernet) sebagai
penghubung komunikasi antara PLC tipe modular dengan modul I/O Extension.
5. PERANGKAT PEMROGRAMAN PLC
Pemrograman
dilakukan melalui keyboard sehingga alat ini dinamakan Programmer. Dengan
adanya Monitor maka dapat dilihat apa yang diketik atau proses yang sedang
dijalankan oleh PLC. Bentuk PM ini ada yang besar seperti PC, ada juga yang
berukuran kecil yaitu hand-eld programmer
dengan jendela tampilan yang kecil, dan ada juga yang berbentuk laptop. PM dihubungkan
dengan CPU melalui kabel. Setelah CPU selesai diprogram maka PM tidak
dipergunakan lagi untuk operasi proses PLC, sehingga bagian ini hanya
dibutuhkan satu buah untuk banyak CPU.